MERAIH MARDHATILLAH (KULTUM ROMADHON HARI KE 27) Masjid ALWUSTHO

MERAIH MARDHATILLAH (KULTUM ROMADHON HARI KE 27)

MERAIH MARDHATILLAH

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

اَلْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا لاَ يَزَالُ دَائِمَ اْلاِقْــتِبَالِ. وَنَشْكُرُهُ عَلَى جِمِيْعِ اْلاِنـــْعَامِ وَاْلاِفْضَالِ. الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلـَى السَّــيِّدِ الْمُصْطَفَى الْمُجْتَبَى مِنْ خَلِــيْقَتِهِ. الْمُهْتَدِىْ بِطَرِيْقَتِهِ. سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ ابـْنِ عَبْدِ اللهِ الَّذِىْ اَقَامَ اللهُ بِهِ الْمِلَّةَ الْعَوْجَاءَ. وَاَوْضَحَ بِهَدْيِهِ الطَّرِيْقَةَ الْبَلْجَاءَ. وَعَلـَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ الْكِرَامِ اْلاَبــْرَارِ. وَالــتَّابِعِيْنَ اْلاَحْرَارِ اْلاَخْيَارِ. اَشْهَدُ اَنْ  لاَّ  اِلَـــهَ  اِلاَّ  اللهُ  وَحْدَهُ  لاَ شَرِيْكَ  لَهُ.  وَاَشْهَدُ  اَنَّ  مُحَمَّدًا  عَبْدُهُ  وَرَسُوْلُهُ  الَّذِىْ لاَ نَبِيَّ وَلاَ نُبُوَّةَ وَلاَ رِسَالَةَ بَعْدَهُ. عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُو اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

Hadirin hamba Allah yang berbahagia

            Puji yang sepenuh hati, seluas langit dan bumi marilah kita panjatkan ke hadirat Ilahi Rabby – Allah Rabbul'izzati, yang atas perkenan-Nya semata kita masih diberikan kesempatan untuk menikmati hidangan Ramadhan yang penuh hikmah, berkah, rahmah, dan maghfirah. Salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan alam – Rasulullah Muhammad SAW, demikian pula kepada keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.

 

Hadirin hamba Allah yang berbahagia

            Bagi orang-orang mukmin yang sempurna keimanannya, melaksanakan kewajiban beribadah kepada Allah sudah pasti didasarkan pada keikhlasan. Bersih dari pamrih dalam bentuk apa pun. Shalat, puasa, zakat, haji, dan sebagainya dilakukan bukanlah untuk membeli surga. Ibadah yang mereka lakukan itu pun bukan untuk menghalangi neraka. Karena surga dan neraka pada hakikatnya ciptaan Allah juga. Surga dan neraka semuanya dalam kekuasaan Allah semata. Adapun ibadah yang dilakukannya itu adalah demi mengharap keridhaan Allah SWT. Bila keridhaan Allah ini sudah didapatkan, sudah pasti Allah tidak akan salah memberi pahala dan pembalasan.

Lalu siapakah orang-orang yang berhak mendapat keridhaan Allah itu? Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita bersama-sama menyimak firman-firman Allah di dalam al-Quran yang menjelaskan tentang karakteristik orang-orang yang mendapat keridhaan Allah SWT.

Yang pertama, orang-orang yang mendapat keridhaan Allah adalah mereka yang beriman dan beramal shaleh yang disertai dengan keikhlasan. Sebagaimana firman Allah dalam Surah al-Bayyinah ayat 7-8:

 

žcÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏHxåur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# y7Í´¯»s9'ré& ö/ãf çŽöy{ Ïp­ƒÎŽy9ø9$# ÇÐÈ  

 

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk.

 

ôMèdät!#t“y_ y‰ZÏã öNÍkÍh5u‘ àM»¨Zy_ 5bô‰t㠓̍øgrB `ÏB $uhÏGøtrB ㍻pk÷XF{$# tûïÏ$Î#»yz !$pkŽÏù #Y‰t/r& ( zÓÅ̧‘ ª!$# öNåk÷]tã (#qàÊu‘ur çm÷Ztã 4 y7Ï9ºsŒ ô`yJÏ9 zÓÅ´yz ¼çm­/u‘ ÇÑÈ  

 

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

 

            Kedua, orang-orang yang mendapat keridhaan Allah adalah orang-orang yang bertakwa kepada-Nya. Yakni mereka yang istiqamah dalam melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Ali Imran ayat 15:

 

* ö@è% /ä3ã¥Îm;tRätr& 9Žöy‚Î/ `ÏiB öNà6Ï9ºsŒ 4 tûïÏ%©#Ï9 (#öqs)¨?$# y‰ZÏã óOÎgÎn/u‘ ×M»¨Yy_ “̍ôfs? `ÏB $ygÏFøtrB ㍻yg÷RF{$# tûïÏ$Î#»yz $ygŠÏù Ólºurø—r&ur ×ot£gsܕB ÒcºuqôÊ͑ur šÆÏiB «!$# 3 ª!$#ur 7ŽÅÁt/ ϊ$t7Ïèø9$$Î/ ÇÊÎÈ  

 

Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?"  -- yakni kecintaan kepada duniawi -- untuk orang-orang yang bertakwa – yakni orang-orang yang menggunakan naluri kecintaannya yang melekat pada dirinya sesuai dengan cara dan tujuan yang digariskan Allah, pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sunga, mereka kekal didalamnya, dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan yang amat besar dari Allah. Dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.

Hadirin hamba Allah yang berbahagia

            Ketiga, orang-orang yang mendapat keridhaan Allah adalah orang-orang yang senantiasa bersyukur atas nikmat dan anugerah dari Allah SWT. Syukur yang diimplementasikan dengan hati, yakni mengakui dengan penuh ketulusan bahwa semua anugerah itu atas perkenan Allah; syukur dengan lisan, dari mulutnya terucap alhamdulillah sebagai pujian dan sanjungan kepada Allah Tuhan pemberi anugerah; dan syukur dengan amal perbuatan, yakni dengan cara menggunakan nikmat tersebut sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah SWT. sebagaimana firman-Nya:

 

bÎ) (#rãàÿõ3s?  cÎ*sù ©!$# ;ÓÍ_xî öNä3Ztã ( Ÿwur 4ÓyÌötƒ Ínϊ$t7ÏèÏ9 tøÿä3ø9$# ( bÎ)ur (#rãä3ô±n@ çm|Êötƒ öNä3s9 3 Ÿwur â‘Ì“s? ×ou‘Η#ur u‘ø—Ír 3“t÷zé& 3 §NèO 4’n<Î) /ä3În/u‘ öNà6ãèÅ_ö¨B Nä3ã¥Îm7t^ã‹sù $yJÎ/ ÷LäêZä. tbqè=yJ÷ès? 4 ¼çm¯RÎ) 7OŠÎ=tæ ÏN#x‹Î/ ͑r߉Á9$# ÇÐÈ  

 

Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu. (QS. Az-Zumar: 7)

 

            Keempat, orang-orang yang mendapat keridhaan Allah adalah orang-orang senantiasa berlaku jujur, baik niat, sikap, ucapan, maupun perbuatannya. Tidak ada kebohongan dan nista. Tidak ada kepalsuan dan dusta. Serta tidak ada keculasan dan sia-sia. Semuanya diformat agar menjadi amal baik yang mengandung manfaat. Niat dan ucapannya selaras dengan sikap dan perbuatannya.

Allah SWT berfirman:

 

tA$s% ª!$# #x‹»yd ãPöqtƒ ßìxÿZtƒ tûüÏ%ω»¢Á9$# öNßgè%ô‰Ï¹ 4 öNçlm; ×M»¨Yy_ “̍øgrB `ÏB $ygÏFøtrB ㍻yg÷RF{$# tûïÏ$Î#»yz !$pkŽÏù #Y‰t/r& 4 zÓÅ̧‘ ª!$# öNåk÷]tã (#qàÊu‘ur çm÷Ztã 4 y7Ï9ºsŒ ã—öqxÿø9$# ãLìÏàyèø9$# ÇÊÊÒÈ  

 

Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi ash-shiddiqin – yakni orang-orang yang selalu benar dan jujur, mereka tidak ternodai dengan kebatilan, dan tidak pula mengambil sikap yang bertentangan dengan kebatilan, maka bermanfaatlah bagi mereka – kebenaran mereka, bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya. Itulah keberuntungan yang paling besar".

Hadirin hamba Allah yang berbahagia

            Kelima, orang-orang yang mendapat keridhaan Allah adalah orang-orang konsisten dalam mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW sebagaimana para sahabat radhiyallohu 'anhum.  Sebagaimana firman Allah SWT:

 

šcqà)Î6»¡¡9$#ur tbqä9¨rF{$# z`ÏB tûï̍Éf»ygßJø9$# ͑$|ÁRF{$#ur tûïÏ%©!$#ur Nèdqãèt7¨?$# 9`»|¡ômÎ*Î/ š†Å̧‘ ª!$# öNåk÷]tã (#qàÊu‘ur çm÷Ztã £‰tãr&ur öNçlm; ;M»¨Zy_ “̍ôfs? $ygtFøtrB ㍻yg÷RF{$# tûïÏ$Î#»yz !$pkŽÏù #Y‰t/r& 4 y7Ï9ºsŒ ã—öqxÿø9$# ãLìÏàyèø9$# ÇÊÉÉÈ  

 

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (QS. At-Taubah: 100)

 

            Keenam, orang-orang yang mendapat keridhaan Allah adalah hizbullah. Yaitu orang-orang yang teguh pendiriannya dalam mempertahankan keimanannya meskipun harus mengorbankan perasaannya.  Allah berfirman dalam Surah al-Mujadilah ayat 22:

 

žw ߉ÅgrB $YBöqs% šcqãZÏB÷sム«!$$Î/ ÏQöqu‹ø9$#ur ̍ÅzFy$# šcr–Š!#uqムô`tB ¨Š!$ym ©!$# ¼ã&s!qߙu‘ur öqs9ur (#þqçR%Ÿ2 öNèduä!$t/#uä ÷rr& öNèduä!$oYö/r& ÷rr& óOßgtRºuq÷zÎ) ÷rr& öNåksEuŽÏ±tã 4

 

Kamu tidak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.

 

y7Í´¯»s9'ré& |=tFŸ2 ’Îû ãNÍkÍ5qè=è% z`»yJƒM}$# Nèdy‰­ƒr&ur 8yrãÎ/ çm÷YÏiB ( óOßgè=Åzô‰ãƒur ;M»¨Zy_ “̍øgrB `ÏB $pkÉJøtrB ㍻yg÷RF{$# tûïÏ$Î#»yz $yg‹Ïù 4 š_ÅÌu‘ ª!$# öNåk÷]tã (#qàÊu‘ur çm÷Ytã 4 y7Í´¯»s9'ré& Ü>÷“Ïm «!$# 4 Iwr& ¨bÎ) z>÷“Ïm «!$# ãNèd tbqßsÎ=øÿçRùQ$# ÇËËÈ  

 

Meraka Itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah hizbullah. Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.

 

Hadirin hamba Allah yang berbahagia

            Ketujuh, orang-orang yang mendapat keridhaan Allah adalah mujahid fi sabilillah, yakni orang-orang yang menumpahkan perhatian, tenaga, pikiran, harta, jiwa, dan raga untuk membela serta memperjuangkan agama Allah.

Allah SWT berfirman:

 

tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#rãy_$ydur (#r߉yg»y_ur ’Îû È@‹Î6y™ «!$# ôMÏlÎ;ºuqøBr'Î/ öNÍkŦàÿRr&ur ãNsàôãr& ºpy_u‘yŠ y‰YÏã «!$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ç/èf tbrâ“ͬ!$xÿø9$# ÇËÉÈ  

 

Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. (QS. At-Taubah:20)

 

öNèdçŽÅe³t6ムOßgš/u‘ 7pyJômtÎ/ çm÷YÏiB 5bºuqôÊ͑ur ;M»¨Zy_ur öNçl°; $pkŽÏù ÒOŠÏètR íOŠÉ)•B ÇËÊÈ   šúïÏ$Î#»yz !$pkŽÏù #´‰t/r& 4 ¨bÎ) ©!$# ÿ¼çny‰YÏã íô_r& ÒOŠÏàtã ÇËËÈ  

 

Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat-Nya kepadanya, keridhaan dan surga-Nya, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS. At-Taubah: 21-22)

 

            Kedelapan, orang-orang yang mendapat keridhaan Allah adalah orang-orang yang mampu menaklukan hawa nafsunya sehingga melahirkan jiwa yang tenteram dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman:

 

$pkçJ­ƒr'¯»tƒ ߧøÿ¨Z9$# èp¨ZÍ´yJôÜßJø9$# ÇËÐÈ   ûÓÉëÅ_ö‘$# 4’n<Î) Å7În/u‘ ZpuŠÅÊ#u‘ Zp¨ŠÅÊó£D ÇËÑÈ   ’Í?ä{÷Š$$sù ’Îû “ω»t6Ïã ÇËÒÈ   ’Í?ä{÷Š$#ur ÓÉL¨Zy_ ÇÌÉÈ  

Hai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (QS. Al-Fajr: 27-30)

 

Hadirin hamba Allah yang berbahagia

            Demikianlah karakteristik orang-orang yang mendapat keridhaan Allah SWT, semoga kita termasuk hamba-hamba yang diridhai-Nya sehingga mendapatkan kebahagiaan sebagaimana yang dijanjikannya bagi hamba-hamba yang diridhai-Nya.

 

اللَّهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَمَا فِيهَا، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ يَاعَزِيْزَ يَاغَفَّارُ يَاكَرِيْمُ يَاسَتَّارُ يَارَحِيْمُ يَابــَرُّ. رَبــَّـنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

 

بارك الله لـى ولكم

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

 

 

MERAIH MARDHATILLAH (KULTUM ROMADHON HARI KE 27)