ORANG-ORANG YANG DIRINDUKAN SURGA
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
اَلْØَمْد٠لÙلّه٠الَّذÙىْ اَنْزَلَ السَّكÙينَةَ ÙÙىْ Ù‚ÙÙ„Ùوب٠الْمÙؤْمÙÙ†Ùيْنَ. اَشْهَد٠اَنْ لاَّ اÙلهَ اÙلاَّ الله٠وَØْدَه لاَ شَرÙيكَ لَه٠الْمَلÙك٠الْØَقّ٠الْمÙبÙيْنÙ. شَهَادَةً تÙنْجÙىْ قَائÙلَهَا Ù…Ùنْ اَهْوَال٠يَوْم٠الدّÙينÙ. وَاَشْهَد٠اَنَّ Ù…ÙØَمَّدًا عَبْدÙه٠وَرَسÙولÙه٠الْمَبْعÙوث٠رَØْمَةً Ù„ÙلْعَالَمÙيْنَ. اَللّهÙمَّ صَلّ٠وَسَلّÙمْ وَبـَارÙكْ عَلَـيْه٠وَعَلَى آلÙÙ‡ وَصَØْبÙÙ‡ اَجْمَعÙيْنَ. وَعَلَى جَمÙيْع٠اÙخْوَانÙÙ‡Ù Ù…ÙÙ†ÙŽ اْلاَنْبÙيَاء٠وَالْمÙرْسَلÙـيْنَ وَالصّÙدّÙÙ‚Ùـيـنَ وَالشّÙهَدَاء٠وَالصَّالÙØÙيْنَ. عÙبَادَ اللهÙ! مَعَاشÙرَ الْمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ وَزÙمْرَةَ الْمÙؤْمÙÙ†Ùيْنَ رَØÙÙ…ÙŽÙƒÙم٠اللهÙ. اÙتَّقÙوا اللهَ وَاَØْسÙÙ†Ùوْا، ÙَاÙنَّ اللهَ لاَ ÙŠÙضÙيْع٠اَجْرَ الْمÙØْسÙÙ†Ùيْنَ.
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Ilahi Robbiy, Allah Rabbul-‘zzati. Solawat dan salam semoga berlimpah ruah kepada Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Allah SWT berfirman di dalam al-Quran Surat Ali Imran ayat 133:
(#þqããÍ‘$y™ur 4Â’n<Î) ;otÂÏÿøótB `ÏiB öNà6În/§Â‘ >p¨Yy_ur $ygàÊóÂtã ßNºuq»yJ¡¡9$# ÞÚö‘F{$#ur ôN£Â‰Ïãé& tûüÉ)GßJù=Ï9
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran:133)
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Pada ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk bersegera dan berlomba-lomba meraih ampunan dari Allah SWT, yang dengan sendirinya apabila ampunan itu sudah diberikan, maka Allah akan menghadiahkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga yang di dalamnya terdapat aneka keindahan dan kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya sebagai limpahan rahmat dan karunia kepada orang-orang yang bertakwa kepada-Nya.
Akan tetapi, di tengah-tengah orang-orang yang berlomba-lomba untuk meraih surga yang dijanjikan oleh Allah SWT itu, ternyata ada empat kelompok manusia yang justru malah dirindukan oleh surga. Syekh Utsman bin Hasan di dalam kitabnya “Dzurrztun-Nashihin” menguraikan keempat kelompok tersebut sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW:
اَلْجَــنَّة٠مÙشْتَقَةٌ اÙلـَى اَرْبــَـعَة٠نـَÙَرÙ:
Surga itu merindukan empat golongan manusia:
Yang pertama: تَـــــالـــÙÙ‰ الْقÙرْآنَ
Orang yang gemar membaca al-Quran, baik di waktu pagi, siang, sore maupun malam. Membaca al-Quran dengan penuh khusyu', penuh penghayatan dan pemahaman. Karena al-Quran diturunkan sebagai penghormatan bagi manusia, dimana penghormatan dan kemuliaan apa pun di dunia ini tidak akan bisa menandingi kehormatan dan kemuliaan al-Quran. Dari al-Quran itulah kita mengenal Allah SWT sebagai Tuhan kita, mengenal asma-asma-Nya, mengetahui sifat-sifat-Nya, dan hal-hal yang melekat pada-Nya. Dari al-Quran itulah kita memahami syariat dan aturan hidup sebagai hamba Allah yang mendambakan kebahagiaan. Dang dari al-Quran itulah kita mengerti ke mana langkah ini diarahkan.
Orang-orang yang gemar membaca al-Quran dengan segenap keikhlasan dan dengan penuh kecintaan akan menjadikan dirinya sebagai sahabat al-Quran. Sehingga dengan sendirinya al-Quran akan menjadi pembimbingnya yang akan membawa sahabatnya meniti tangga-tangga surga. Al-Quran akan menjadi pemandunya yang akan mengantarkannya ke hadirat pemilik Firman suci itu, Allah SWT. Rasulullah SAW menyatakan dalam hadisnya:
Al-Quran akan menemui pembacanya kelak pada hari kiamat, ketika ia dibangkitkan dari kuburnya, seperti seseorang yang kurus dan pucat. Lalu al-Quran bertanya: "Apakah engkau mengenaliku?". Ia menjawab: "Aku tidak mengenalimu". Al-Quran menjelaskan: "Aku adalah al-Quran, sahabatmu, yang membuatmu haus di kala panas, yang membuatmu terjaga di waktu malam. Tiap pedagang ada di belakang daganngannya, dan aku kiini di belakang semua daganganmu". Kerajaan akan diberikan di tangan kanannya, surga di tangan kirinya, dan mahkota kehormatan akan disematkan di atas kepalanya. Kedua orang tuanya akan diberi perhiasan, dua perhiasan yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Keduanya lalu bertanya: "Mengapa kami diberi perhiasan seperti ini?'. Kemudian dijawab: "Karena anak kalian menjadikan al-Quran sebagai sahabat". Lalu diserukan kepadanya: "Bacalah al-Quran itu dan naiklah ke tangga-tangga surga dan bilik-biliknya!". Maka ia berada di atas (sebagai balasan atas bacaan al-Quran), sebagaimana ia telah membaca al-Quran baik secara cepat maupun tartil. (HR. Ibnu Majah)
Oleh karena itu, Rasulullah SAW memerintahkan kepada umat-umatnya untuk senantiasa membaca, menghayati, dan mengamalkan al-Quran, sebagaimana sabdanya:
اÙقْرَؤÙÙˆ الْقÙرْآنَ ÙَاÙنَّه٠يــَأتÙىْ يَوْمَ الْقÙيَامَة٠شَÙÙيعًا ÙلاَصْØَابÙÙ‡Ù. (رواه مسلم)
Bacalah al-Quran! Karena bacaanmu itu akan dating pada hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya. (HR. Muslim)
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Yang kedua, orang-orang yang dirindukan surga adalah: ØَـــاÙÙظ٠اللّÙسَانَ
Orang-orang yang menjaga lisan, dari ghibah, dusta, mengadu domba, fitnah, caci-maki, dan kata-kata yang tidak mendatangkan manfaat, baik bagi si pembicara maupun bagi yang mendengarkannya. Allah SWT sangat mencela orang-orang yang tidak menjaga hati dan lisannnya dari sikap dan perbuatan tercela, sebagaimana firman-Nya:
$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7Ï^tGô_$# #ZÂŽÂÏWx. z`ÏiB Çd`©à9$# žcÎ) uÙ÷èt/ Çd`©à9$# ÒOøOÎ) ( Ÿwur (#qÝ¡¡¡pgrB Ÿwur =tGøótƒ Nä3àÒ÷è/ $³Ò÷èt/ 4 Â=Ïtä†r& óOà2߉tnr& br& Ÿ@à2ù'tƒ zNóss9 ÏmŠÅzr& $\GøŠtB çnqßJçF÷dÌÂs3sù 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# Ò>#§qs? ×LìÏm§Â‘ ÇÊËÈ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan pra-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari pra-sangka itu adalah dosa, dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. al-Hujurat: 12)
Dan pada hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda:
اÙيـَّـاكÙمْ وَالظَّنَّ ÙَاÙنَّ الظَّنَّ اَكْذَب٠الْØَدÙيْثÙØŒ وَلاَ تَجَسَّسÙوْا وَلاَ تَبَاغَضÙوْا وَلاَ تَنَاÙَسÙوْا وَلاَ تَØَاسَدÙوْا وَلاَ تَدَابَرÙوْا ÙˆÙŽÙƒÙونÙوْا عÙبَادَ الله٠اÙخْوَانًا. (متÙÙ‚ عليه)
Jauhilah olehmu prasangka (buruk), karena prasangka itu adalah sedusta-dustanya berita. Janganlah kamu saling mencari kesalahan, janganlah kamu saling bermarah-marahan, janganlah kamu saling benci, janganlah kamu saling dengki, dan janganlah kamu saling mencaci-maki. Jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara. (HR. Bukhari-Muslim)
Oleh karena itu, orang-orang yang mampu menjaga lisannya dari dusta, ghibah, namimah, perkataan keji dan kotor adalah orang-orang yang dirindukan oleh surga. Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya:
ô‰s% yxn=øùr& tbqãZÏB÷sßJø9$# ÇÊÈ tûïÏ%©!$# öNèd Â’Îû öNÍkÍEŸx|¹ tbqãèϱ»yz ÇËÈ tûïÏ%©!$#ur öNèd Ç`tã Èqøó¯=9$# šcqàÊÌÂ÷èãB ÇÌÈ
Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. (QS. al-Mukminun: 1-3)
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Yang ketiga, orang-orang yang dirindukan surga adalah: ÙˆÙŽÙ…ÙطْعÙم٠الْجÙيْعَانَ
Orang yang memberi makan yang kelaparan; orang yang senantiasa menyantuni fakir-miskin dan orang-orang yang hidupnya serba kekurangan. Orang-orang yang menganggap bahwa harta yang dimilikinya itu bukanlah hak mutlak dirinya, melainkan hanya sebatas hak guna pakai. Harta itu akan membawa berkah bila didapatkan dengan cara yang baik, digunakan serta dibelanjakan dengan cara yang baik pula. Sebaliknya, harta itu akan mendatangkan bencana apabila didapat dan digunakan dengan cara yang tidak benar.
Islam mendidik umatnya dan mengangkat jiwa mereka supaya hubungan mereka dengan hartanya berada dalam konteks yang hak, wajar, dan benar. Mereka diajarkan bahwa harta yang mereka miliki itu adalah milik Allah dan mereka hanyalah wakil-Nya yang bertugas mengatur, mengolah, mengelola, dan memanfaatkan harta itu sesuai dengan keinginan Pemilik mutlaknya. Harta itu hanyalah alat yang boleh digunakan untuk menyempurnakan tugas dan menyampaikan risalah yang telah diberikan Allah. Allah-lah yang berkuasa membagikan harta menurut ilmu dan keadilan-Nya. Islam mengatur pembagian harta umatnya agar mereka dapat tolong menolong dan saling membantu satu sama lain. Ini merupakan cara terbaik yang mampu membina satu suasana kehidupan yang harmonis, dinamis, mulia, dan bahagia. Maka orang-orang yang membantu sesamanya termasuk orang-orang yang dirindukan oleh surga.
Allah SWT berfirman:
$¨Br'sù ô`tB 4‘sÜôãr& 4Â’s+¨?$#ur ÇÎÈ s-£Â‰|¹ur 4Óo_ó¡çtø:$$Î/ ÇÏÈ ¼çnçÂŽÅc£uÂãY|¡sù 3“uÂŽô£ãÂù=Ï9 ÇÐÈ
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik -- yaitu surga, maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah untuk mendapatkannya. (QS. al-Lail: 5-7)
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Yang ketiga, orang-orang yang dirindukan surga adalah: وَالصَّائÙم٠رَمَضَانَ
Orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan; yakni umat-umat Islam yang beriman dengan sebenarnya kepada Allah SWT, yang salah satunya dibuktikan dengan amaliah ibadah puasa Ramadhan. Puasa adalah takwa. Sifat dan karakter orang-orang yang bertakwa. Puasa juga merupakan perisai yang mampu melindungi seseorang dari segala kejahatan dan fitnah. Bahkan puasa merupakan ibadah yang istimewa disbanding ibadah-ibadah yang lain. Melalui Nabi-Nya, Allah SWT telah menegaskan: "Puasa itu untuk-Ku, dan Akulah yang akan memberikan pahala puasa untuknya". (HR. Bukhari-Muslim)
Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
اÙنَّ ÙÙÙ‰ الْجَــنَّة٠بــَابـــًا يـÙـقَال٠لـَه٠الرَّيـــَّـانÙØŒ يَدْخÙÙ„Ù Ù…Ùنْه٠الصَّائÙÙ…Ùوْنَ يــَوْمَ الْقÙيَامَة٠لاَيَدْخÙل٠مَعَهÙمْ غَيْرÙÙ‡Ùمْ. ÙَاÙذَا دَخَل آخÙرÙÙ‡Ùمْ اÙغْلÙÙ‚ÙŽ Ùَلَمْ يـَدْخÙلْ Ù…Ùنْه٠اَØَدٌ. (متÙÙ‚ عليه)
Di dalam surga ada sebuah pintu yang disebut Rayyan. Orang-orang yang diperkenankan masuk ke surga melalui pintu itu pada hari kiamat kelak hanyalah orang-orang yang berpuasa (khususnya di bulan Ramadhan). Setelah orang terakhir masuk, pintu itu pun ditutup dan dikunci, sehingga tidak ada seorang pun lagi yang masuk melalui pintu itu. (HR. Bukhari-Muslim)
Orang yang berpuasa berarti mengendalikan diri, jiwa, dan raga dari hawa dan nafsu tercela. Maka orang-orang yang berpuasa adalah orang-orang yang dirindukan surga. Allah SWT menegaskan:
$¨Br&ur ô`tB t$%s{ tP$s)tB ¾ÏmÎn/u‘ ‘ygtRur }§øÿ¨Z9$# Ç`tã 3“uqolù;$# ÇÍÉÈ ¨bÎ*sù sp¨Ypgø:$# }‘Ïd 3“urù'yJø9$# ÇÍÊÈ
Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya. (QS. an-Nazi'at: 40-41)
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Demikianlah empat golongan manusia yang dirindukan surga, yakni: yang pertama, orang-orang yang gemar membaca al-Quran; kedua, orang-orang yang selalu mejaga lisan; ketiga, orang-orang yang suka membantu orang-orang yang hidupnya serba kekurangan; dan keempat, orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang selalu merindukan surga dan juga dirindukan oleh surga. Amin ya Rabbal-‘alamin.
هدانا الله واياكم اجمعيـن
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh