SIFAT-SIFAT ORANG YANG BERTAKWA (KULTUM ROMADHON HARI KE 9) Masjid ALWUSTHO

SIFAT-SIFAT ORANG YANG BERTAKWA (KULTUM ROMADHON HARI KE 9)

SIFAT-SIFAT ORANG YANG BERTAKWA

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِىْ اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ، وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ، وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ، وَلَوْ كَرِهَ الْمُنَافِقُونَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَه لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِىْ وَيُمِيْتُ وَاِنَّا اِلَـيْهِ رَاجِعُونَ. وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُولُهُ، الْمَبْعُوثُ لِسَائِرِ اْلآنـــَامِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبــَارِكْ عَلَـيْهِ وَعَلَى آلِه وَصَحْبِه وَالـتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَومِ لاَخَوْفٌ عَلَـيْهِمْ وَلاَهُمْ يَحْزَنُونَ. عِبَادَ اللهِ! اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنـــْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَاذْكُرُوا اللهَ كَثِــيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

 

Hadirin kaum muslimin-muslimat hamba Allah yang berbahagia.

            Sungguh merupakan kebahagiaan yang tiada terhingga teriring puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, pada saat ini kita masih diperkenankan oleh Allah SWT untuk bersama-sama memenuhi salah satu kewajiban kita, yakni melaksanakan ibadah shalat Isya’ berjamaah dan insya Allah dirangkai dengan shalat Taraweh.

            Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah ke haribaan penghulu alam, Baginda Nabi Muhammad SAW, kepada seluruh keluarga dan handai taulan, kepada sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

 

Hadirin kaum muslimin-muslimat hamba Allah yang berbahagia.

            Beberapa perintah Allah SWT kepada manusia yang kemudian perintah itu disebut ibadah mempunyai maksud dan tujuan utama, selain untuk menjadi tolok-ukur atas ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya, juga ada hikmah yang terkandung di dalamnya. Termasuk di antaranya perintah puasa dengan target la’allakum tattaqun,  agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa.

            Takwa arinya: imtitsalul-awamir wajtinabun-nawahi, melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Kenapa harus bertakawa? Karena orang-orang yang bertakwa itulah yang mempunyai kedudukan paling tinggi dan mulia di sisi Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya:

 

$pkš‰r'¯»tƒ â¨$¨Z9$# $¯RÎ) /ä3»oYø)n=yz `ÏiB 9x.sÂŒ 4Ós\Ré&ur öNä3»oYù=yèy_ur $\/qãèä© ÂŸ@ͬ!$t7s%ur (#þqèùu‘$yètGÏ9 4 ¨bÎ) ö/ä3tBtò2r& y‰YÏã «!$# öNä39s)ø?r& 4 ¨bÎ) ©!$# îLìÎ=tã ׎Î7yz ÇÊÌÈ

 

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. al-Hujurat: 13)

 

Firman-Nya lagi:

 

`tBur È,­Gtƒ ©!$# @yèøgs† ¼ã&©! %[`tøƒxC ÇËÈ   çmø%ã—ötƒur ô`ÏB ß]ø‹ym Ÿw Ü=Å¡tFøts† 4 `tBur ö@©.uqtGtƒ Â’n?tã «!$# uqßgsù ÿ¼çmç7ó¡ym 4 ¨bÎ) ©!$# à÷Î=»t/ ¾Ín̍øBr& 4 ô‰s% Ÿ@yèy_ ª!$# Èe@ä3Ï9 &äóÓx« #Y‘ô‰s% ÇÌÈ  

 

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar – dari setiap permasalahan yang dihadapinya. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.  dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. ath-Thalaq: 2-3)

 

Firman-Nya lagi:

`tBur È,­Gtƒ ©!$# @yèøgs† ¼ã&©! ô`ÏB ¾Ín͐öDr& #ZÂŽô£ç„ ÇÍÈ  

 

Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (QS. ath-Thalaq: 4)

 

Dan masih banyak lagi ayat-ayat al-Quran maupun hadits-hadits nabi yang menerangkan tentang keutamaan takwa dan kemuliaan orang-orang yang bertakwa di sisi Allah SWT. Lantas bagaimana karakteristik atau kriteria orang-orang yang bertakwa agar kita semua bisa meraih keutamaan dan kemuliaan yang dijanjikan itu?

 

Hadirin kaum muslimin-muslimat hamba Allah yang berbahagia

            Sebagai jawabannya marilah kita bersama-sama menelaah firman Allah dalam al-Quran Surah Ali Imran ayat 134-136:

 

(#þqããÍ‘$y™ur 4Â’n<Î) ;otÏÿøótB `ÏiB öNà6În/§Â‘ >p¨Yy_ur $ygàÊótã ßNºuq»yJ¡¡9$# ÞÚö‘F{$#ur ôN£Â‰Ïãé& tûüÉ)­GßJù=Ï9

 

Dan bersegeralah kamu – bagaikan ketergesaan seorang yang ingin mendahului yang lain -- menuju ampunan dari Tuhanmu – dengan menyadari kesalahan dan berlombalah mencapai –  surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa – yakni orang-orang yang telah mantap ketakwaannya, yang taat melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. (QS. Ali Imran: 133)

            Perumpamaan yang diberikan oleh al-Quran dengan menyatakan surga yang luasnya seluas langit dan bumi ini mengandung pengertian bahwa surga begitu luas, tidak terjangkau dengan akal dan tidak terukur dengan kemampuan manusia sebagaimana manusia tidak mampu mengukur berapa luasnya dunia dan angkasa raya. Sedemikian luasnya surga sehingga siapa pun bisa tinggal di dalamnya asalkan dia memenuhi sifat-sifat atau kriteria orang-orang yang bertakwa.

 

tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZム’Îû Ïä!#§ÂŽÂœ£9$# Ïä!#§ÂŽÂœØ9$#ur tûüÏJÏà»x6ø9$#ur xáø‹tóø9$# tûüÏù$yèø9$#ur Ç`tã Ĩ$¨Y9$# 3 ª!$#ur =Ïtä† šúüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÊÌÍÈ  

 

Karakteristik orang-orang yang bertakwa itu di antaranya adalah:  orang-orang yang menafkahkan (hartanya) – di jalan Allah, baik di waktu lapang – yakni memiliki kelebihan dari kebutuhannya --  maupun di waktu sempit – yakni pada saat tidak memiliki kelebihan, dan  -- orang-orang yang bertakwa itu adalah -- orang-orang yang menahan amarahnya bahkan mema'afkan (kesalahan) orang. Bahkan akan sangat terpuji mereka yang berbuat kebajikan terhadap orang-orang yang pernah melakukan kesalahan, karena Allah menyukai – dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada -- orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali Imran: 134)

 

Hadirin kaum muslimin-muslimat hamba Allah yang berbahagia

Pada ayat berikutnya Allah SWT berfirman:

 

šúïÏ%©!$#ur #sÂŒÎ) (#qè=yèsù ºpt±Ås»sù ÷rr& (#þqßJn=sß öNæh|¡àÿRr& (#rãx.sÂŒ ©!$# (#rãxÿøótGó™$$sù öNÎgÎ/qçRä‹Ï9 `tBur ãÏÿøótƒ šUqçR—%!$# žwÎ) ª!$# öNs9ur (#r•ŽÅÇム4Â’n?tã $tB (#qè=yèsù öNèdur šcqßJn=ôètƒ ÇÊÌÎÈ 

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji – yakni dosa besar, seperti membunuh, berzina, korupsi, dan mencuri --   atau Menganiaya diri sendiri – dengan dosa atau pelanggaran apapun, mereka ingat akan Allah, sehingga mereka malu atau takut lalu mereka menyesali perbuatan mereka, bertekad untuk tidak mengulanginya lagi -- lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka. Ketika itu Allah mengampuni mereka karena Dia Maha Pengampun dan tiada selain-Nya yang dapat memberi ampun;  dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah?—Tentu saja tidak ada! Selanjutnya setelah bertaubat,  mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui – bahwa perbuatan tersebut terlarang. (QS. Ali Imran: 135)

           

Hadirin kaum muslimin-muslimat hamba Allah yang berbahagia

Kalau kita amati sifat-sifat orang yang bertakwa sebagaimana ayat di atas, bahwa maksiat dan kedurhakaan yang dilakukan seseorang – selama ia segera menyadarinya – tidak mencabut identitas ketakwaannya. Hal ini membuktikan betapa realistisnya ajaran al-Quran. Allah tidak menutup pintu dan mengharuskan semua orang sebersih kain putih dan sehalus sutera. Dia menerima hamba-hamba-Nya yang berlumur dosa dan memasukkannya ke dalam kelompok orang-orang yang bertakwa – selama mereka menyadari kesalahannya. Namun tentu peringkat ketakwaannya belum mencapai peringkat yang tinggi.

            Berdasarkan ayat di atas, para ulama merumuskan syarat-syarat diterimanya taubat sesuai dengan jenis atau klasifikasi dosanya. Sehubungan dengan ini, dosa manusia secara umum terbagi menjadi dua macam. Yang pertama, dosa manusia kepada Allah. Dan yang kedua, dosa manusia kepada sesama. Bertaubat untuk jenis dosa manusia kepada Allah, diperlukan empat langkah. Pertama, menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan. Kedua, memperbanyak istighfar – yakni mohon ampun kepada Allah. Ketiga, meninggalkan dengan segera perbuatan dosa tersebut serta berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya lagi. Dan keempat, merubah sikap dengan memperbaiki diri untuk selalu berbuat kebaikan. Adapun untuk jenis dosa manusia kepada sesama, selain keempat syarat tersebut, ia juga harus meminta maaf kepada orang yang telah mendapat perlakuan aniaya dari dirinya.

            Apabila seseorang sudah mampu menunjukkan sikap dan kriteria orang-orang yang bertakwa sebagaimana telah diuraikan di atas, maka Allah SWT memberikan anugerah dan penghargaan yang tinggi berupa ampunan yang maha luas seluas langit dan bumi, serta tempat tinggal abadi di surga yang luasnya seluas langit dan bumi dengan segala kenikmatan dan keindahannya yang sudah disiapkan bagi orang-orang yang bertakwa kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya:

  

y7Í´¯»s9'ré& Nèdät!#t“y_ ×otÏÿøó¨B `ÏiB öNÎgÎn/§Â‘ ×M»¨Yy_ur “̍øgrB `ÏB $ygÏFøtrB ㍻pk÷XF{$# šúïÏ$Î#»yz $pkÂŽÏù 4 zN÷èÏRur ãô_r& tû,Î#ÏJ»yèø9$# ÇÊÌÏÈ  

Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka – atas kesalahan dan dosa mereka, baik yang besar maupun yang keci, dan di samping itu mereka juga dianugerahi -- surga-surga – sesuai dengan kedudukan mereka di sisi Allah, yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah Sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. (QS. Ali Imran: 136)

 

Hadirin kaum muslimin-muslimat hamba Allah yang berbahagia

            Dengan menyimak firman Allah tersebut, kita mempunyai gambaran tentang kriteria orang-orang yang bertakwa, yaitu: Pertama, orang-orang yang senantiasa mendermakan hartanya di jalan Allah baik di waktu lapang maupun sempit. Kedua, orang-orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah. Ketiga, orang-orang yang selalu berlapang dada memaafkan kesalahan orang lain. Keempat, orang-orang tidak membiarkan dirinya terjerembab dalam perbuatan keji dan munkar, dengan bertaubat dan memohon ampun kepada Allah dari dosa-dosanya, kemudian merubah sifat buruknya itu dengan amal kebajikan.

 

Hadirin kaum muslimin-muslimat hamba Allah yang berbahagia

            Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga Allah SWT memberikan kekuatan lahir dan batin kepada agar kita mejadi orang-orang yang bertakwa.

 

هدانا الله واياكم اجمعين

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

 

 

SIFAT-SIFAT ORANG YANG BERTAKWA (KULTUM ROMADHON HARI KE 9)